Rabu, 26 Januari 2011

Jenis Banten Kecil

     1. Pengertian Banten 
Banten atau Upakara kecil adalah nama dari salah satu jenis banten yang dibuat dari sarana daun, bunga, buah dan air yang telah diolah sedemikian rupa kemudian diatur atau ditanding sehingga dapat digunakan sebagai alat atau sarana untuk beryadnya dalam pelaksanaan suatu upacara. 

     2. Beberapa Istilah Atau Nama Yang Ditemukan Dalam Banten

   a. Porosan
Merupakan salah satu sarana upakara/banten yang terbuat dari ; plawa diambil dari daun kayu atau daun pohon bunga, daun sirih, pinang dan kapur. Mengenai sarana tersebut, bila dikaji mengandung makna simbolis, seperti :
- Plawa melambangkan sifat ketenangan
- Daun sirih melambangkan Hyang Wisnu
- Buah pinang melambangkan Hyang Brahma
- Kapur melambangkan Hyang Siwa, dalam mengatur atau metanding, terakhir diikat atau dijepit dengan janur yang berfungsi sebagai tali porosan melambangkan sarana pemersatu.
Mengenai jenis porosan ada dua , yaitu : Porosan Biasa, dan Porosan Silih asih

  b. Tampelan atau Base Tampelan
Dibuat dari dua lembar daun sirih, satu lembar berfungsi sebagi alas dan satu lembar lagi diatasnya diisi sedikit pinang dan kapur, kemudian dilipat turun dan naik lalu dijeprit dengan semat. Tampelan ini dipergunakan dalam tetandingan banten Canang sari, Penyeneng, Peras , segehan dan sejenisnya.

  c. Lekesan
Dibuat dari dua lembr daun sirih, masing-masing diisi kapurdan gambir lalu diikat dengan benang, sedangkan pinang dan tembakaunya dialasi dengan kojong tersendiri diletakan disebelahnya.
  d. Base Tubungan
Dibuat dari empat lembar daun sirih, dijadikan dua bagian masing-masing diisi pinang dn kapur, kemudian digulung dijadikan satu lalu dimasukan pada sebuah kojong yang juga dibuat selembar sirih. Penggunaannya sebagai pelengkap tatandingan Canang Tubungan.

  e. Base Tulak
Sarananya sama dengan base tubungan, hanya saja sebelum dimasukan pada sebuah kojong , meletakan sirihnya bolak-balik, sehingga kelihatannya tidak merata.Penggunaan base tulak sebagaipelengkap dalam tetandingan Banten Byakala atau Byakaon.
  f. Tepung Tawar 
Dibuat dari daun dadap, kunir dan beras basah ditumbuk bersamaan. Penggunaannya pada tatandingan Banten Penyeneng, Pebersihan atau reresik pesucian.

  g. Nasi Segau
Dibuat dari nasi dicampur dengan abu dapur. penggunaannya sebagai pelengkap dalam tetandingan Banten Penyeneng.

  h. Bija
Juga disebut Gandaksata berupa biji beras galih atau utuh berbau harum atau wangi, dicuci kemudian direndam dengan air cendana. Bija merupakan simbol dari Dewa Kumara/Dewi Sri. Pemakaiannya dimaksudkan agar memperoleh kebijaksaaan, kemuliaan, kemakmuran serta terhindar dari mala petaka. Penggunaannya pada akhir sembahyang dan juga pada tatandingan banten Pabersihan dan lain sejenisnya.

  i. Burat Wangi
Dibuat dari akar-akaran berbau wangi, air cendana, beras dan kunir ditumbuk halus.

  j. Lenge Wangi 
Dibuat dari menyan, malem dicampur dengan minyak kelapa, minyak wangi, kacang putih, kacang komak, digoreng sampai gosong, lalu dihaluskan sehingga berwarna hitam.

  k. Raka-raka
Terdiri dari berbagai jenis jajan dan buah-buahan.

  l. Rerasmen
Terdiridari kacang, saur, sambel, garam, terung, mentimun, kecarum, ikan laut, teri, sudng, telur, daging ayam, betutu bebek dan lain sejenisnya.

     3. Beberapa Jenis Canang Banten 
        Canang Banten juga banyak jenisnya seperti :
- Canang Genten
- Canang Burat Wangi Lenge Wangi
- Canang Sari
- Canang Tubungan
- Canang Gantal
- Canang Rebog
- Canang Pabersihan
- Canang Pangrawos
- Canang Oyodan
- Canang Meraka
- Canang Yasa
- Ccanang Agung
- Canang Paingkup
- Canang Pasesuluh
- Canang Brakat






                                                         Gambar ; Canang Sari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar