Jumat, 28 Januari 2011

Jenis Canang Banten


            1. Canang Genten
    Alasnya memakai sebuah ceper, taledan kecil, ituk-ituk atau yang sejenis dengan itu.  Diatasnya secara berturut-turut diisi perlengkapan berupa Plawa, porosan, wadah lengis/sampian uras sari, bunga, rampe/pandan harumdiiris-iris tipis, wangi-wangian, boreh miyik, minyak harum.
    Penggunaannya sebagai pelengkap tatandingan banten Segeha, Canang Merakadn lain sebagainya.

                2. Canang Burat Wangi Lenge Wangi
      Pada dasarnya sama dengan Canang Genten, hanya saja ditambahi lagi dua buah tangkih atau celemik masing-masing berisi Burat wangi dan Lenge Wangi.
      Penggunaanya : Pada hari-hari khusus pada purnama, Tilem, Saraswati dan juga merupakan pelengkap dalam tetandingan banten lainnya seperti Sasayut, Prayascita, Byakala dan lain sejenisnya.
      3.Canang Sari
            Alasnya memakai sebuah ceper, taledan atau bundaran yang pinggirnyadihiasi dengan Trikona         atau    plekir, diatasnya berisi Plawa, porosan, tebu, kekiping, pisang emas, beras kuning dialasaitangkih atau celemik, burat wangi dan lenge wangi,. Diatasnya diisi sampian uras sari, bunga, rampe, miyik-miyikan dan uang sesari.



        4. Canang Tubungan
        Pada dasarnya sama dengan canang Genten, hanya saja porosnya diganti dengan base tubungan.
        5. Canang Gantal
        Pada dasarnya sarana samadengan canang genten, hanya porosnya tersendiri dari 5,7,9 dan 11 buah lekesan yang diikat dengan tali porosan. Penggunaannya biasanya  menyertai canang tubungan.
        6. Cane atau Canang Rebog
        Alasnya memakai sebuah dulang kecil dihiasi dengan jaro dibuat dengan janur berkeliling. Ditengh-tenghnya ditancapkan sebuah batang pisang, disesuaikan dengan keinginan. Disekitar batang pisang, diisi perlengkapan seperti bija . air cendana , burat wangi,  yang masing-masing dialasi dengan  4 buah takir, /mangkuk kecil.  Selain itu juga berisi 4 buah kojong yang masing-masing berisi tembakau, pnang, lekesan, rokok/korek api. Pada batang pisang secara berkeliling dihiasi dengan bunga yang ditancapkan secara teratur hingga tampaknya menjadi indah. Pada bagian paling atas diisi Cili, paku pipid, rokok dn hiasan-hiasan lainnya.
        Penggunaannya : melengkapi upacara-upacara ang besar seperti  Melis dan juga pada rapat-rapat di Desa Pakraman.

        6. Canang pabersihan
        Alasnya memakai sebuah taledan , ceper, ditempeli dengan 7 (tujuh) buah tangkih, masing-masing berisi :
        -          Bahan Keramas seperti daun kembang  sepatu diiris-iris  atau kepala diparut.
        -          Sisig, jajan dibakar hingga gosong adalah alat untuk membersihan gigi.
        -          Kekosok  adalah tepung beras adalah alat untuk membersihkan kulit,
        -          Tepung Tawar,  dibuat dari daun dadap kunir dan beras basah  ditumbuk jadi satu,
        -          Asem berasal dari buah-buahan  yang rasanya asam , untuk pencui perut,
        -          Minyak, dilekatkan pada  pada kapas atau bunga, untuk minyak rambut,
        -          Bija adalah bers dicuci kemudian dicampur dengan air cendana.
        Penggunaannya : pad hari-hari purnama , tilem hari-hari raya lainnya dan juga sebagai pelengkap tetandingan  banten seperti banten byakala, sesyut-sessayut, prayascita dan lainsebagainya.

        7. Canang Pengrawos
        Alasnya memakai sebuah taledan  diatasnya berisi perlengkapan  tembakau, pinang gambir.m, kapur yang masing-masing ditempatkan pada sebuah kojong dan sirih beberapa lembar,
        Ada kalanya dilengkapi dengan rokok dan korek api. Diatasnya berisi  sebuah ceper berisi cendana, bija, minyak wangi dan bunga-bunga, yang harum, yang diletakkan pada sebuah tangkih.
                        Penggunaannya pada acara rapat , sangkepan paruman, Desa / banjar dan juga saran untuk memohon pentunjuk  pada lelihir /bhatara, pada tapakan, sadeg, balian, bila mempunyai pirasat atau akan melaksanakan yadnya.

        8. Canang Oyodan
        Alasnya memakai sebuah dulang, diatasnya berisi sebuah taledan diplekir/memakai trikona. Perlengkapannya terdiri dari pelawa,porosan, lenge wangi, burat wangi, tadah pawitra, yebu, pisang emas, kekiping, masing-masing dialasi dengan tangkih/kojong. Berikutnya dilengkapi dengan buah-buahan paling sedikit 5 jenis.
        Diatasnya dihiasi dengan bunga-bungaan yang ditusuk dengan lidi dan dilengkapi lagi dengan berbagai hiasan janur yang ditancapkan pada sebuah jeruk atau batang pisang.
        9. Canang Meraka
        Sebagai alasnya dipakai ceper, tamas atau sejenis engan itu. Perlengkapannya trdiri dari : Pisng, buah-buahan lainya, jajan dan sebuah smpyan Srikili yang memakai alas seperti kojong diberi hiasan sehingga menjadi indah bentuknya menyerupai kepet-kepetan, diatasnya diisi pelawa, porosan wadah lengis, bunga, rempe. Bila dibuat agak besar dengan raka-raka yang banyak, ini disebut Canang Gebogan, Pajegan atau canang tegeh.
        10. Canang Yasa
        Alasnya memakai sebuah ceper, taledan yang diplekir kemudian diatasnya diisis tadah sukla, kekiping, pisang emas, base tubungan 1, base tampelan 1, tembakau, burat wangi lenge wangi, yang masing-masing dialasi dengan sebuah tangkih atau kojong.
        Penggunaanya : pada upacar a Dewa Yadnya.

        11. Canang Agung
        Alasnya memakai sebauh ceper atau taledan. Diatasnya berisi perlengkapan beras 4 tangkih yang ditumbuk bersih (maseruh 11 kali), kemudian dicuci dengan air cendana, base tubungan 2 buah, base tampelan 4 buah, tada pawitra, pisang emas 4 buah.
        Penggunaannya : pada upacara Dewa yadnya dan apabila kekurangan suci canang ini dapat dipakai.
        12. Canang Paingkup
        Alasnya memakai takedan maƮtre kona/maplekir. Perlengkapannya teridiri dari kelapa gading, kelapa bulan, disertai dengan sarana-sarana berikut ini ,masing-masing dibuat 5 tangkih/kojong terdiri dari : tadahsukla, burat wangi lenge wangi, pisang emas, kekiping, bunga berwarna 9, daun cemara, naga sari, bunga sulasih, majagau, base tubungan, base tapelan, tembakau, asep cina,.
        Penggunaannya : dalam upacara Dewa Yadnya.

        13. Canang Pasesuluh
        Alasnya memakai sebuah taledan dibuat dari janur, perlengkapannya terdiri dari : burat wangi, lenge wangi dialasi dengan kojong/tangkih, berisi pelawa , daun kedapan naga sari, bunga. Pengguaannya : pada hari purnama, tilem, piodalan dn hari-hari raya lainnya.

        14. Canang Brakat
        Alasnya memakai tiga buah taledan, dibuat dari janur. Taledan paling bawah berisi : raka-raka dodol tumpi, kekiping, pisang emas, tadah sukla satu tangkih. Taledan ditengah berisi : daun bunga sulasih, 4 buah base tubungan, 5 buah base lekesan, leletan 4 buah, 2 buah base tampelan, 2 batang rokok berisi menyan. Taledan paling atas berisi : rerasmen 4 tangkih, daun kedapan naga sari, asep cina 2 batang, minyak kelapa/minyak wangi, menyan, dedes, burat wangi, bunga 5 warna, . penggunaannya : dalam upacara Bhuta Yadnya /Mecaru.





        Rabu, 26 Januari 2011

        Jenis Banten Kecil

             1. Pengertian Banten 
        Banten atau Upakara kecil adalah nama dari salah satu jenis banten yang dibuat dari sarana daun, bunga, buah dan air yang telah diolah sedemikian rupa kemudian diatur atau ditanding sehingga dapat digunakan sebagai alat atau sarana untuk beryadnya dalam pelaksanaan suatu upacara. 

             2. Beberapa Istilah Atau Nama Yang Ditemukan Dalam Banten

           a. Porosan
        Merupakan salah satu sarana upakara/banten yang terbuat dari ; plawa diambil dari daun kayu atau daun pohon bunga, daun sirih, pinang dan kapur. Mengenai sarana tersebut, bila dikaji mengandung makna simbolis, seperti :
        - Plawa melambangkan sifat ketenangan
        - Daun sirih melambangkan Hyang Wisnu
        - Buah pinang melambangkan Hyang Brahma
        - Kapur melambangkan Hyang Siwa, dalam mengatur atau metanding, terakhir diikat atau dijepit dengan janur yang berfungsi sebagai tali porosan melambangkan sarana pemersatu.
        Mengenai jenis porosan ada dua , yaitu : Porosan Biasa, dan Porosan Silih asih

          b. Tampelan atau Base Tampelan
        Dibuat dari dua lembar daun sirih, satu lembar berfungsi sebagi alas dan satu lembar lagi diatasnya diisi sedikit pinang dan kapur, kemudian dilipat turun dan naik lalu dijeprit dengan semat. Tampelan ini dipergunakan dalam tetandingan banten Canang sari, Penyeneng, Peras , segehan dan sejenisnya.

          c. Lekesan
        Dibuat dari dua lembr daun sirih, masing-masing diisi kapurdan gambir lalu diikat dengan benang, sedangkan pinang dan tembakaunya dialasi dengan kojong tersendiri diletakan disebelahnya.
          d. Base Tubungan
        Dibuat dari empat lembar daun sirih, dijadikan dua bagian masing-masing diisi pinang dn kapur, kemudian digulung dijadikan satu lalu dimasukan pada sebuah kojong yang juga dibuat selembar sirih. Penggunaannya sebagai pelengkap tatandingan Canang Tubungan.

          e. Base Tulak
        Sarananya sama dengan base tubungan, hanya saja sebelum dimasukan pada sebuah kojong , meletakan sirihnya bolak-balik, sehingga kelihatannya tidak merata.Penggunaan base tulak sebagaipelengkap dalam tetandingan Banten Byakala atau Byakaon.
          f. Tepung Tawar 
        Dibuat dari daun dadap, kunir dan beras basah ditumbuk bersamaan. Penggunaannya pada tatandingan Banten Penyeneng, Pebersihan atau reresik pesucian.

          g. Nasi Segau
        Dibuat dari nasi dicampur dengan abu dapur. penggunaannya sebagai pelengkap dalam tetandingan Banten Penyeneng.

          h. Bija
        Juga disebut Gandaksata berupa biji beras galih atau utuh berbau harum atau wangi, dicuci kemudian direndam dengan air cendana. Bija merupakan simbol dari Dewa Kumara/Dewi Sri. Pemakaiannya dimaksudkan agar memperoleh kebijaksaaan, kemuliaan, kemakmuran serta terhindar dari mala petaka. Penggunaannya pada akhir sembahyang dan juga pada tatandingan banten Pabersihan dan lain sejenisnya.

          i. Burat Wangi
        Dibuat dari akar-akaran berbau wangi, air cendana, beras dan kunir ditumbuk halus.

          j. Lenge Wangi 
        Dibuat dari menyan, malem dicampur dengan minyak kelapa, minyak wangi, kacang putih, kacang komak, digoreng sampai gosong, lalu dihaluskan sehingga berwarna hitam.

          k. Raka-raka
        Terdiri dari berbagai jenis jajan dan buah-buahan.

          l. Rerasmen
        Terdiridari kacang, saur, sambel, garam, terung, mentimun, kecarum, ikan laut, teri, sudng, telur, daging ayam, betutu bebek dan lain sejenisnya.

             3. Beberapa Jenis Canang Banten 
                Canang Banten juga banyak jenisnya seperti :
        - Canang Genten
        - Canang Burat Wangi Lenge Wangi
        - Canang Sari
        - Canang Tubungan
        - Canang Gantal
        - Canang Rebog
        - Canang Pabersihan
        - Canang Pangrawos
        - Canang Oyodan
        - Canang Meraka
        - Canang Yasa
        - Ccanang Agung
        - Canang Paingkup
        - Canang Pasesuluh
        - Canang Brakat






                                                                 Gambar ; Canang Sari